Benteng
megah di tengah Kota Bengawan ini, sekarang tinggal seonggok bangunan
yang tak berharga dan ditumbuhi rumput ilalang yang lebat. Dalam konteks
morfologi perkotaan, benteng itu memiliki peranan penting yakni pusat
hubungan Solo-Semarang. Kota Solo dalam periode XVIII-XIX, sebagai pusat
perdagangan dan ditandai perkembangan kota kolonial. Uniknya,
perkembangan ini tercipta dalam nuansa kekuasaan tradisionalistik
Kerajaan Kasunanan Surakarta.
Di tempat itu, kekuatan pasukan Belanda dipusatkan. Konon, juga ada
semacam bungker bawah tanah yang cukup luas di bawah benteng. Bungker
tersebut digunakan untuk penjara para tawanan. Hal itulah yang membuat
tempat tersebut tak dimungkinkan jika dijadikan bangunan bertingkat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jangan lupa ninggalin komentar yah...?